Berkunjung ke Rumah Gajah

Melihat iklan yang cukup banyak dan menyolok tentang Rumah Gajah, mendorong saya untuk mengajak istri dan anak-anak ke sana. Penasaran! emang kayak gimana sih tempat itu. Hari Minggu kami berenam berangkat ke Rumah Gajah jam 10 pagi. Karena konsentrasi warga bandung pasti masih disekitar gasibu maka kami mencari jalan alternatif melalui daerah sedang serang dan tembus di Dago. Dugaan kami benar. Jalan sepi hingga Dago. Di persimpangan Dago belok kiri menuju Cihampelas lewat lebak siliwangi. Lagi-lagi jalan kosong dan lancar. Di Cihampelas saya berbelok menuju jalan Cipaganti. Untuk menghindari kemacetan di sekitar Rumah Mode maka saya memotong jalan menembus jalan Jurang hingga tiba di daerah Sukajadi atas. Dari daerah ini sempat sedikit tersendat tapi setelah itu lancar hingga IKIP di Setiabudi atas. Di depan terminal Ledeng saya berbelok ke kiri ke Jalan Sersan Bajuri. Di kanan jalan terlihat plank Kampung Daun, The Peak dll. Kira-kira 30 Km dari terminal ledeng inilah lokasi Kampung Gajah berada.

Ternyata kampung gajah itu bukan banyak gajah tapi hanya berupa patung-patung gajang yang bertebaran di pintu masuk. Tempatnya sangat luas. Menurut keterangan petugas di sana, "lokasi ini yang tadinya mau dipake buat water boom Pak, tapi nggak tau kenapa kemudian nggak jadi!" begitu katanya. Ada 1 patung gajah yang sebesar gajah aslinya dan diletakkan ditengah-tengah jalan masuk sebagai landmark tempat ini. 

Ada berbagai macam permainan yang bisa dilakukan di sini. Mulai dari ATV ukuran untuk anak-anak hingga ATV untuk ukuran sekeluarga. Ada juga mobil Boogie untuk 2 orang. Kalo takut dengan yang menggunakan mesin, bisa sewa sepeda tandem untuk berkeliling. Untuk ATV dan Mobil Boogie waktunya 15 menit setiap beli tiket. Ini sama dengan 2 kali putar wilayah yang sudah ditentukan. Harga tiketnya 50 rb per ATV. sedangkan Mobil Boogie kalo tidak salah 100 ribu deh. Sedangkan untuk sepeda waktunya 30 menit per tiket. Cuman kalo lihat medannya yang penuh dengan tanjakan, kayaknya 10 menit juga sudah gempor. Untuk sepeda, saya ngga tau tuh. Abis nggak nyobain sih.

Oh iya, buat yang belum pernah naik ATV, hati-hati ya. Terutama anak-anak. Karena banyak kejadian, ATVnya kebalik gara-gara panik. Bukannya ngerem malah tambah nge-gas. Tapi buat yang sudah pernah atau sering naik motor pake kopling, pasti tidak menjadi masalah.



Mainan yang tidak kalah serunya adalah Flying Fox. Menurut petugasnya merupakan track terjauh yang pernah ada di Bandung. Bayangkan saja, ke tempat mulai terbangnya saja kudu naik mobil. Saking jauhnya. Anak saya paling bontot, Abil ternyata mau naik. Langsung saya beliin tiket seharga 50 ribu sekali terbang. Dengan diantar dengan mobil grandmax, kami menuju tempat pemberangkatan.
Setelah dipasang webbing melingkar dari dibagian selangkangan kaki hingga ke sekitar perut, anak saya siap untuk terbang. Saya ikut naik ke tiang gantungan setinggi 5-7 Meter. Setelah semua siap. Anak saya kemudian meluncur. Wah..Keren!


Kalo lapar mulai menyerang anda, tinggal pesan saja ke restonya. Harganya sih, lumayan lah. Ada Sosis bakar, Jagung Bakar, serta aneka es dan minuman dingin. Rasanya juga ok kok. Buktinya anak-anak saya, berkali-kali beli sosis gorengnya. Itu lapar apa doyan ya!


Buat yang penasaran. Boleh dijajal deh Kampung Gajahnya.!

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih untuk masukannya. Jangan lupa tuliskan email anda agar kami dapat menghubungi anda secara personal.